Shalat Sunnah Wudhu. Merupakan salah satau amalan ringan, mudah dan berpahala besar bisa membantu kita untuk terus istiqamah dalam beramal.
Secara lahiriah tampak sederhana, shalat sunnah yang dilakukan selepas berwudhu, sebagaimana shalat Tahiyatul Masjid yang dilakukan setiap kali masuk masjid.
Orang tak butuh modal dan bekal finansial sedikit pun untuk menjalankan ibadah ini, tidak seperti ibadah haji yang perlu modal besar dan bekal yang tak sedikit untuk dapat menunaikannya. Bahkan begitu sederhananya, nyaris banyak orang yang melupakan atau mengabaikannya. Padahal bila menyimak hadits-hadits targhib atau motivasi beramal, kita akan menemukan hadits yang mendorong agar senantiasa melakukan shalat sunnah Wudhu. Itu membuktikan bahwa shalat sunnah Wudhu tampak remeh secara lahiriah, namun mulia di sisi Allah.
Keutamaan Shalat Sunnah Wudhu
Shalat
Sunnah Wudhu’ termasuk di antara ibadah ringan namun memilki keutamaan yang
sangat besar. Hal ini menunjukkan sifat kasih sayang Allah dan keluasan
rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang berkeinginan memperoleh karunia-Nya yang
berlimpah-limpah.
Pertama.Allah SWT menetapkan akan memberikan balasan terindah berupa surga
dengan segala kenikmatannya sebagai tempat kembali bagi hamba-hamba-Nya yang
selalu melaksanakan Shalat Sunat Wudlu’, yang dikerjakannnya dengan ikhlas.
Berdasarkan
hadits-hadits shahih, diantaranya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ –
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ لِبِلاَلٍ: «يَا بِلاَلُ، حَدِّثْنِي
بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإِسْلاَمِ، فَإنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ
بَيْنَ يَدَيَّ في الجَنَّةِ» قَالَ: مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي مِنْ
أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طُهُوْرًا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ
صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, ceritakanlah
kepadaku tentang satu amalan yang engkau lakukan di dalam Islam yang paling
engkau harapkan pahalanya, karena aku mendengar suara kedua sandalmu di surga.”
Bilal menjawab, “Tidak ada amal yang aku lakukan yang paling aku harapkan pahalanya
daripada aku bersuci pada waktu malam atau siang pasti aku melakukan shalat
dengan wudhu tersebut sebagaimana yang telah ditetapkan untukku.” (Muttafaqun
‘alaih. Lafal hadits ini adalah milik Bukhari) [HR. Bukhari, no. 443 dan
Muslim, no. 715].
Dari
‘Uqbah bin ‘Amir Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu,ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي
رَكْعَتَيْنِ يُقْبِل بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga.” (HR. Muslim, no. 234)
Kedua. Allah swt akan memberikan
ampunan kepada orang yang telah berwudlu sesuai dengan contoh dari Rasulullah
saw kemudian ia melanjutkan untuk mendirikan shalat sunat wudhu
Dari
Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ
رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri melaksanakan dua rakaat
dengan tidak mengucapkan pada dirinya (konsentrasi ketika shalat), maka dia
akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, no. 160 dan Muslim, no.
22)
Waktu
Pelaksanaan
Shalat
sunnah Wudhu dianjurkan dilaksanakan setiap kali selesai wudhu dengan tujuan
apapun; baik karena hadats atau yang lain.
jumlah
rakaat, shalat sunnah Wudhu tidak mesti dua rakaat, tetapi boleh lebih dari dua
rakaat sebagaimana shalat Tahiyyatul Masjid, yang penting masih dalam kelipatan
dua.
Mari
kita amalkan walaupun ringan, sederhana, yang penting rutin dan istiqamah. Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayah.