Tidak terasa, seiring
bergulirnya waktu saat ini kita sudah memasuki tahun baru hijriyah 1443H dan sudah berada diseparuh dari bulan
muharam, sebagai bulan yang agung dan dimuliakan oleh Allah
Setalah bulan bulan muharram berlalu biasanya
sebagian kita malas lagi untuk beramal. Ada beberapa amalan ringan dan mudah
namun berpahala besar sehingga bisa membantu kita untuk terus istiqamah dalam
beramal setelah beralalu musim kebaikan .
Tuju amalan berikut
ini:
1. Shalat subuh dan ashar
2. Mengamalkan doa setelah azan
3. Mengerjakan shalat sunnah rawatib
4. Membaca ayat kursi setelah shalat
5. Mengajaga shalat sunnah wudhu
6. Puasa tiga hari setiap bu;an
7. Mengerjakan shalat Isyraq
Adzan merupakan
tanda atau panggilan yang selalu dikumandangkan di setiap waktu sholat. Mulai
dari sholat di waktu subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya di malam hari. Ini
sebagai seruan bagi umat muslim untuk segera menunaikan ibadah sholat sebagai
amalan wajib yang harus dilakukan setiap hari.
Lalu apa saja amalan
ketika mendengar azan!
Lima amalan tersebut
telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim sebagai berikut:
(1). Mengucapkan
seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.
(2).Bershalawat pada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Allahumma sholli ‘ala
Muhammad.
(3). Minta pada Allah
untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wasilah dan keutamaan
sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah: Allahumma
robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil
wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah …
(4). Membaca: Asyhadu
alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa
rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa,
sebagaimana disebutkan dalam hadits Sa’ad bin Abi Waqqash.
(5). Memanjatkan doa
sesuai yang diinginkan. (Lihat Jalaa-ul Afham hal. 329-331)
Dalil untuk amalan
nomor satu sampai dengan tiga disebutkan dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr
bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
إِذَا
سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ
فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ
تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا
هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Jika kalian mendengar
muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian
bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka
Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali.
Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat
di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang
mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang
berhak mendapatkan syafa’atku.”
(HR. Muslim no. 384).
Adapun meminta wasilah
pada Allah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan dalam
hadits dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ
قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ
وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ
وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِى
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa
mengucapkan setelah mendengar adzan ‘allahumma robba hadzihid da’watit taammah
wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu
maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah’ [Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang
sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada
Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia).
Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang
telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak.”
(HR.Bukhari no. 614 )
Ada juga amalan sesudah
mendengarkan azan jika diamalkan akan mendapatkan ampunan dari dosa. Dari Sa’ad
bin Abi Waqqash, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ
قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ
بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا. غُفِرَ لَهُ
ذَنْبُهُ
“Siapa yang mengucapkan
setelah mendengar azan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa
anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin
rosulaa wa bil islami diinaa (artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad
sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.” (HR.
Muslim no. 386)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr
bahwa seseorang pernah berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya muadzin selalu
mengungguli kami dalam pahala amalan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
قُلْ
كَمَا يَقُولُونَ فَإِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ
“Ucapkanlah sebagaimana
disebutkan oleh muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang azan, berdoalah,
maka akan diijabahi (dikabulkan).” (HR. Abu Daud no. 524 dan Ahmad 2: 172. Al Hafizh
Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Artinya, doa sesudah azan
termasuk di antara doa yang diijabahi.
Setelah menyebutkan
lima amalan di atas, Ibnul Qayyim berkata, “Inilah lima amalan yang bisa
diamalkan sehari semalam. Ingatlah yang bisa terus menjaganya hanyalah as
saabiquun, yaitu yang semangat dalam kebaikan.” (Jalaa-ul Afham, hal. 333).
Mari kita amalkan
walaupun sederhana, yang penting rutin dan istiqamah. Hanya Allah yang memberi
taufik dan hidayah.