Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, dan bulan
Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan berlalu sudah.
Setalah Ramadhan berlalu biasanya sebagian kita malas lagi untuk beramal. Ada beberap Amalan ringan dan mudah namun berpahala besar sehingga bisa membantu kita untuk terus istiqamah dalam beramal setelah ramadhan.
Diantara amalan berikut ini:
1.Shalat Shubuh dan ‘Ashar
Dua shalat ini yaitu shalat Shubuh dan Shalat ”Ashar memiliki keutamaan yang
besar. Namun sayang, tidak sedikit dari saudara kita yang mengaku muslim yang
meninggalkan shalat Shubuh, seringnya kesiangan bahkan tidak bangun Shubuh dan
lebih senang terlelap dengan kasur empukya. Begitu juga shalat ”Ashar banyak
orang yang sibuk dengan aktivitas dunianya, lantas mengulur-ngulur bahkan melalaikan
shalat ini. Para pekerja ada yang pulang kantor sebelum ‘Ashar hingga sampai di
rumahnya sudah kelelahan dengan mudahnya pula ia meninggalkan shalat tersebut. Lalu
kapan mau sadar untuk menjaga dua shalat ini?
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu
shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan
Muslim no. 635).
Ibnu Baththol rahimahullah berkata,
“Shalat shubuh akan membuat seseorang mendapatkan perhatian Allah pada hari
kiamat. Kenapa dikhususkan dua shalat ini? Karena berkumpulnya para malaikat
malam dan siang di dua waktu tersebut. Inilah makna firman Allah Ta’ala,
إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).” (QS. Al Isro’: 78) (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3: 250, Asy
Syamilah)
Dalam hadits di atas disebutkan dengan fi’il madhi
(kata kerja lampau) yaitu kata dakholal jannah (masuk surga). Yang
dimaksud di sini adalah makna future (akan datang) yaitu ditekankan
bahwa yang menjaga dua shalat tersebut dijamin masuk surga.
(Lihat Fathul Bari karya Ibnu Hajar, 2: 53)
Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam
jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh
tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan
menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 657)
Beberapa faedah dari hadits di atas:
Pertama: Menunjukkan agungnya shalat fajar (shalat
shubuh) di sisi Allah Ta’ala.
Kedua: Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia
mendapat jaminan dan rasa aman dari Allah. Jaminan ini adalah tambahan setelah
seseorang berislam dengan mengakui “laa ilaha illallah”, tiada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah.
Ketiga: Secara tekstual menunjukkan bahwa orang yang shalat shubuh secara berjamaah atau sendirian akan mendapatkan jaminan Allah tadi.
Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka
terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594).
Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk selalu
menjaga shalat yang utama, shalat Shubuh. Ya Allah, mudahkanlah kami untuk
rutin menjaga dua shalat ini yaitu shalat Shubuh dan Ashar secara berjamaah.
Maa syaa Allah..semoga kita semua bisa tetap istiqamah diatas kebaikan
ReplyDelete