Ibnu Katsir mengutip riwayat Imam
Ahmad dari Ubay bin Ka’ab mengenai asbabun nuzul Surat Al Ikhlas. Bahwa ada
orang-orang musyrik yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Hai
Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan
surat Al Ikhlas.
CATATAN DARI TAFSIR SURAH AL-IKHLAS
- Surah Al-Ikhlas khusus membicarakan tentang Allah. Itulah alasannya kenapa surah Al-Ikhlas disebut sepertiga Al-Qur’an (tsulutsul qur’an) karena dalam Al-Qur’an dibicarakan khusus tentang Allah. Padahal Al-Qur’an kandungannya adalah hukum, berita (cerita), dan tauhid.
- Bahasan yang ada dari tafsir surah Al-Ikhlas dari Tafsir Jalalain adalah penafsiran dari sisi bahasa, lebih khusus dari sisi ilmu nahwu.
- Allah itu Ahad (Maha Esa).
- Allah itu Ash-Shamad, artinya Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu untuk selama-selamanya.
- Allah tidak beranak dan juga tidak diperanakkan karena memang tidak ada yang sejenis dengan Allah dan sifat itu mustahil bagi Allah.
- Tidak ada yang sekufu (setara) atau semisal dengan Allah.
- Ayat Al-Qur’an punya kekhasan dengan diakhiri huruf yang sama, seperti dalam surah Al-Ikhlas dengan huruf “dal”.